Posted in Momdriver's Diary, Motherhood

While Papa At Work

Saya bersyukur karena sekarang saya berprofesi sebagai momdriver.

Tidak ada lagi dikejar kejar tenggat waktu. Lembur akhir bulan. Meeting luar kota dan meninggalkan anak anak di rumah. Eit, saya tidak menyudutkan ibu bekerja yang tentunya memiliki pertimbangan tersendiri. Bukan berarti mereka yang lembur dan kerja luar kota nggak sayang sama anak anaknya.

Hidup penuh dengan pilihan.

Dan pilihan saya adalah yang saya jalani saat ini. Tidak punya uang tiap bulan seperti dulu. Berpusing ria mengelola uang suami hehe … tapi waktu saya banyak untuk anak anak saya.

Seperti kali ini, tiga  hari suami nggak bisa pulang karena tugas akhir bulan dan tenggat waktu yang merepek membuat kami bertiga menyusul ke kota tempat suami kerja. Terlebih karena si Mas ulang tahun kemarin. Sudah bisa protes tuh, Papa kok nggak pulang pas aku ulang tahun. Akhirnya papanya book hotel yang kolam renangnya enak — request si Mas — dan kami menikmati waktu di hotel sementara si papa kerja.

Semua tetap disyukuri ya.

Thanks to Hubby yang menyediakan kenyamanan buat kami. We love you. Target terus ya Pa supaya bisa dapat bonus bonus buat keluarga kita. Eh. 😉

IMG_20190302_082603

Si Mas dan Si Adek di pool KJ Hotel Prawirotaman.

Posted in Momdriver's Diary, Wifelife

Hello March

Mengawali Maret selalu membuat hati saya bungah.

Bagaimana tidak?

Setiap tanggal 1 Maret, saya merayakan kebahagiaan menjadi seorang ibu. Tahun demi tahun. Immanuel Marvel, anak sulung saya, tahun ini genap 8 tahun. Itu artinya delapan tahun saya menjadi seorang ibu.

Setiap akhir Februari, menjelang subuh dini hari bulan Maret, saya selalu menyempatkan diri memperhatikan anak (anak) saya tidur. Dulu waktu belum ada si Adek, saya hanya memperhatikan si Mas dengan rasa syukur. Sekarang rasa syukurnya berlipat-lipat dengan tambah hadirnya si Adek yang polahnya selalu bikin tertawa dan bangga.

Menjadi ibu, dulu tidak pernah terbayang akan seperti ini. Terlebih saya butuh waktu empat tahun untuk menantikan kehadiran bayi dalam pernikahan kami. Saya masih ingat betul setiap mengikuti misa dan pada bagian pemberian  berkat anak anak oleh Romo Pastur, saya menahan diri untuk tidak menitikkan air mata. Sedih dan rindu memiliki anak-anak yang meramaikan rumah tangga saya dan suami. Menikmati wajah-wajah yang genetis dari manusia manusia besar yang mendampingi di samping atau belakangnya.

Betapa Tuhan luar biasa kreatif menciptakan manusia manusia kecil itu dengan memadukan dari kedua orang tua mereka.

Setelah memiliki kedua anak, saya makin takjub dengan kerja Tuhan. Betapa anak anak kami memiliki separuh saya dan separuh suami. Kadang secara fisik si Adek dapat senyum ayahnya dan si Mas dapat bulu mata saya. Dan secara sifat si Mas mirip saya di bagian ini dan si Adek nuruni ayahnya di bagian itu.

Luar biasa ajaib karya Tuhan!

Saya selalu bersyukur memiliki mereka. Walaupun kadang menjengkelkan — siapa yang tidak merasakan hal itu? — tapi lebih banyak sukacita dan bahagianya memiliki mereka dalam hidup saya.

Doa saya selalu setiap saat, saya dan suami terberkati untuk dapat menghantar dan menemani mereka menjalani hidup.

Amen.

IMG_20190301_182415